Rabu, 28 Maret 2012

Rain Affair



Hujan membawa berkah, itulah yang pada akhirnya dirasakan oleh Nathan. Seandainya hujan tidak turun saat itu, barangkali ia tidak akan bertemu dengan sesosok gadis mungil bernama Lea.

Pertemuan pertama itu telah berlangsung cukup lama. Jejak gadis itu pun akhirnya hilang seiring dengan berjalannya waktu. Hingga suatu hari, di depan sebuah apartemen yang akan disewanya, Nathan bertemu lagi dengan Lea—gadis mungil yang telah lama dicarinya.
Seolah keberuntungan berpihak pada Nathan, Lea ternyata pacar dari teman kantornya yang bernama Noah. Sejak diperkenalkan kepada Lea oleh Noah, Nathan berteman baik dengannya. Sayang, Lea belum juga mengingat kejadian di saat hujan itu.
Waktu pun berlalu, Nathan semakin tahu banyak hal tentang Lea, khususnya tentang hubungannya dengan Noah yang penuh dengan keributan. Bahkan tak jarang, Nathan mendengarkan keluh kesah Lea. Tidak hanya itu, Noah juga sering meminta bantuan Nathan untuk menemani Lea di saat dirinya tidak bisa berada di samping Lea.
Rangkaian kesedihan yang dialami Lea membuat Nathan bersimpatik kepadanya. Perlahan, Nathan selalu berupaya menghiburnya dan berada di sisi Lea saat dibutuhkan. Meski demikian, Lea masih terlalu jauh dari jangkauannya.
Cinta Lea yang terlampau dalam terhadap Noah-lah yang membuat Nathan selalu berada di seberang hati Lea. Hingga akhirnya kebenaran yang selama ini bersembunyi di balik kebohongan sikap Noah itu terkuak. Nathan tidak bisa tinggal diam. Bagaimana pun, ia merasa sakit saat mengetahui bahwa Noah sudah menyia-nyiakan Lea.
Lantas, apa yang terjadi selanjutnya? Temukan jawabannya dalam novel Rain Affair karya Clara Canceriana. Novel terbitan GagasMedia ini mengisahkan tentang cinta segitiga yang cukup pelik. Pengorbanan yang melelahkan demi orang terkasih, akhirnya harus menyerah pada kerelaan untuk melepaskannya pergi dan menggantinya dengan cinta yang lain. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar